Tragedi Kanjuruhan: Pembaruan Data, Gas Air Mata, Hingga Belasungkawa dari Klub Top Eropa

KUMANIKA.com– Jenderal Listyo Sigit Prabowo selaku Kapolri kembali mengumumkan informasi terbaru, perihal kerusuhan usai pertandingan Persebaya vs Arema, di Stadion Kanjuruhan, Minggu (2/10) malam.
Sebelumnya Wagub Jawa Timur, Emil Dardak, sempat mengonfirmasi bahwa jumlah korban meninggal telah mencapai angka 174 orang. Jumlah tersebut kemudian diralat oleh Kapolri.
“Tim DVI mengantongi identitas korban. Hasil verifikasi terakhir dengan data Dinkes kabupaten/ kota terkonfirmasi sampai saat ini korban meninggal dari awal disebut 129, saat ini data terakhir jumlahnya 125. Karena ada yang tercatat ganda,” papar Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sigit menambahkan, untuk hal-hal lain terkait tragedi ini akan dilakukan investigasi lebih dalam. Sesuai instruksi Presiden Jokowi.
“Kami melaksanakan langkah lanjutan dengan DVI dan penyidik melakukan pendalaman lebih lanjut investigasi secara tuntas dan nanti hasilnya akan disampaikan ke seluruh masyarakat,” tuturnya.
Pihak berwajib juga telah merilis daftar nama-nama korban meninggal yang telah teridentifikasi. Kesulitan mengidentifikasi para korban disebabkan banyak dari mereka yang tidak membawa kartu identitas saat memasuki Stadion Kanjuruhan.
Hal lain yang kini banyak diperbincangkan adalah penggunaan gas air mata oleh pihak kepolisian yang melakukan pengamanan saat kejadian. Padahal, FIFA sendiri telah merilis larangan membawa apalagi manggunakan gas air mata dalam setiap pagelaran pertandingan bola.
Hingga saat ini, berbagai pihak tengah menyuarakan untuk melakukan pengusutan lebih lanjut terhadap peristiwa kerusuhan ini. Kejadian tersebut bahkan disebut sebagai Tragedi Kemanusiaan.
Situasi di Stadion Kanjuruhan juga telah jadi sorotan beberapa media asing bahkan FIFA. Beberapa Klub sepak bola tak ketinggalan menyampaikan ucapan belasungkawa di akun twitter resmi mereka. Mulai dari Manchester United, Liverpool, Manchester City, Arsenal, PSG, Brimingham City, Everton, hingga Barcelona.