Rendahnya Kepercayaan Sebagian Masyarakat Terhadap Covid 19

KUMANIKA.com—- Indonesia telah menjadi salah satu Negara yang positif Virus Corona (Covid 19) pada awal tahun 2020 tepatnya kasus pertama terjadi di Tanah Air yang menimpa 2 warga Depok, sebagaimana yang diumumkan oleh Presiden Jokowi Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta. 2 Maret 2020 silam.
Dari sinilah kemudian masyarakat diminta untuk selalu menetapkan protokol kesehatan. Berbagai kebijakan silih berganti, melihat dari jumlah kasus yang kian hari kian bertambah. Hingga pada akhirmya di akhir tahun 2020, pemerintah mengumumkan bahwa vaksin yang akan digunakan untuk pasien Covid 19 telah tiba dan akan segera digunakan.
Namun faktanya masih banyak masyarakat yang tidak percaya dengan kebenaran adanya Covid 19, dan juga masih ada beberapa daerah yang menjadi tempat berkerumunannya warga yang bisa memungkinkan penularan Covid 19 kian meningkat, salah satunya cafe-cafe yang ada di daerah Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan yang menjadi tempat nongkrong muda-mudi yang tidak menerapkan protokol kesehatan.
Adapun beberapa masyarakat yang masih kurang mempercayai atau tidak terlalu khawatir apa yang di beritakan beberapa sumber media sampai saat ini, sebagaimana yang diungkapkan adik indra yang juga merupakan salah satu warga kabupaten bulukumba, menurut dia apa yang di beritakan media sampai saat ini tidak sejalan lurus dengan yang terjadi, malah berita yang beredar hanya mengakibatkan imun masyarakat menurun sehingga resikonya lebih besar terjangkit covid 19.
“Saya tidak terlalu percaya tentang bahaya covid 19 Yang di beritakan banyak media karena berita justru memungkinkan menunurngnya imun sebagian orang ” ungkap indra.
Menurut indra kita cukup untuk menerapkan protokol kesehatan saja dan menjaga jarak sehingga penularan covid 19 itu bisa berhenti, tidak perlua takut tentang bahaya yang di beritakan banyak media.
“Kita cukup menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker dan mencuci tangan tidak perlu takut dengan apa yang di beritakan banyak media,” tutupnya.
Citizen report: Dwi Dinar