Pro dan Kontra Rencana Investasi Perkebunan Sawit Salim Group

BULUKUMBA, KUMANIKA.com– Bupati Bulukumba, Muchtar Ali Yusuf yang berobsesi mendatangkan perusahaan konglomerat Salim Group untuk berinvestasi di Kabupaten Bulukumba. Menimbulkan pro dan kontra ditengah masyarakat.
Keinginan mendatangkan Salim Group ke Bumi Butta Panrita Lopi salah satu agenda Muchtar Ali Yusuf sejak dirinya menyatakan diri ikut dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bulukumba.
Tidak banyak yang menolak, begitu juga yang mendukung rencana Bupati berlatar belakang pengusaha itu untuk mendatangkan induk dari perusahaan Indofood dan Indomaret itu berinvestasi di Bulukumba.
Bahkan sebagian masyarakat menganggap jika rencana investasi tersebut merupakan kabar baik. Meski bagi aktivis Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Bulukumba, Rudi Tahas, menyebut jika rencana tersebut merupakan kabar buruk.
“Kabar buruk,” tulis Rudy Tahas di beranda media sosial facebook miliknya.
Namun diberbagai publikpun beranggapan jika rencana tersebut menjadi langka awal pemerintah dalam membuka lapangan pekerjaan di Bulukumba.
“Alhamdulillah mudah-mudahan terwujud dan dapat menciptakan lapangan kerja nanti bagi masyarakat yang belum ada penghasilannya,” tulis Didin dikolom komentar postingan artikel kumanika.com.
Diketahui, Muchtar Ali Yusuf berencana mendatangkan Salim Group untuk berinvestasi di sektor perkebunan sawit. Untuk perkembunan sawit dalam Salim Group diketahui dikelolah oleh PT Salim Ivomas Pratama Tbk.
“Direncanakan tahap awal akan mencapai lima ribu hektar plasma dan dua ribu hektar support, Insya Allah Bulan depan,” kata Muchtar Ali Yusuf dihadapan para pejabat Pemkab Bulukumba.
Menurut Muchtar Ali Yusuf, obsesi untuk mendatangkan grup Bogasari dan PT London Sumatera (Lonsum) Tbk ini sebagai peluang untuk membuka lapangan kerja dengan memanfaatkan potensi lahan di Bulukumba.
“Ini akan membuka lapangan kerja yang besar dan meningkatkan kesejahteraan, sehingga warga Bulukumba tidak lagi harus merantau ke Malaysia atau Kalimantan,” ujar Muchtar Ali Yusuf sapaan akrab Andi Utta.
Reporter: Devi