PFI Makassar Sesalkan Pengusiran Pewarta Foto Saat Gladi Pelantikan Kepala Daerah

MAKASSAR, KUMANIKA.com– Sejumlah jurnalis dan pewarta foto yang bermaksud meliput gladi pelantikan calon kepala daerah dan wakil terpilih di Baruga Patingalloang Rumah Rumah Dinas Gubernur Sulawesi Selatan diusir petugas yang berjaga di depan gerbang.
Alasannya, kegiatan tersebut tertutup, tidak untuk diliput. “Silahkan di luar pak, ini sudah kita atur. Silahkan hubungi nanti protokol,” kata seorang pria berbaju merah, celana coklat sembari menunjuk ke luar pagar, Kamis, 25 Februari 2021.
Awak media tidak hanya tidak boleh meliput gladi, tapi mereka juga tidak diperbolehkan masuk dalam kawasan rumah dinas Gubernur Sulsel. Kecuali beberapa orang tamu lainnya, yang boleh masuk setelah diperiksa.
Ketua PFI Makassar, Iqbal Lubis, menyayangkan hal tersebut. Ia meminta agar Humas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dan pihak panitia memberikan klarifikasi atas sikap petugas tersebut.
“Tidak elok teman jurnalis terlebih pewarta foto yang sudah menunjukan indentitas dan kelengkapan liputannya diusir dengan cara demikian,” kelunya.
Menurut Iqbal, humas maupun protokol Pemrov Sulsel berkoordinasi dengan pihak membutuhkan akses dalam kegiatan gladi tersebut sehingga tidak terjadi pengusiran terhadap jurnalis yang ingin meliput.
Iqbal menambahkan, dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers, tertulis aturan tentang pers, termasuk ketentuan umum, asas, fungsi, hak, kewajiban, dan peranan pers.
“Dalam ketentuan pidana pasal 18 jelas dikatakan, setiap orang yang melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang dapat menghambat atau menghalangi ketentuan pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 terkait penghalang-halangan upaya media untuk mencari dan mengolah informasi, dapat dipidana kurungan penjara selama dua tahun atau denda paling banyak Rp500 juta,” terang Iqbal.
Sementara itu, Tawakkal, salah seorang pewarta foto yang berada di lokasi itu dan mengalami pengusiran itu mengaku, petugas tidak memperkenankan orang masuk demi menghindari kerumunan.
“Katanya perintah pak Gubernur tidak boleh masuk untuk menghindari kerumunan. Tapi sangat jelas didalam ada banyak orang dan bahkan lalu lalang masuk ke area gladi,” kesal Tawakkal. (*)