Pengusaha Pete-Pete di Bulukumba Sebut Kurang Diperhatikan Pemerintah

BULUKUMBA, KUMANIKA.com — Salah seorang pengusaha jasa angkutan umum atau pete-pete, Irfan Ancu mengaku jika minimnya perhatian pemerintah terhadap pemberdayaan para pengusaha angkutan umum menjadi faktor tidak ada lagi geliat pengusaha lakukan perbaikan armada.
“Kami selalu ingin melakukan pembenahan terhadap armada (pete-pete) kita, cuma karena kondisinya begini jadi ya tidak ada lagi semangat lakukan perbaikan,” terangnya.
Irfan berharap agar pemerintah bisa mencari solusi ada jasa angkutan pete-pete bisa kembali menjadi moda transpotasi umum yang tetap dibutuhkan masyarakat.
“Banyak teman-teman harus beralih profesi dan hanya menggunakan pete-pete mereka disaat ada waktu luang. Karena peminat jasa pete-pete bisa dibilang hampir tidak ada peminat,” pungkasnya.
Dinas Perhubungan kabupaten Bulukumba menyebut jika sejumlah kendaraan angkutan umum atau pete-pete sudah banyak yang tidak layak beroperasi.
Hal itu diungkapkan langsung, Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Bulukumba, Haerul Nurdin mengataka jika pete-pete yang jumlahnya mencapai puluhan unit di Kabupaten Bulukumba tidak layak beroperasi lagi.
“Di Bulukumba ada sekitar puluhan angkot, yang sudah tidak memenuhi syarat beroperasi, ada karena sudah tua, tidak layak, sehingga kita tidak berani mengeluarkan izin,” kata Haerul Nurdin, Senin, (31/8/2020).
Baca Berita Sebelumnya: Dishub Bulukumba: Banyak Pete-pete Tidak Layak Operasi
EDITOR: Arnas Amdas