Penanganan Korupsi Lamban, Imperium: Penegakan Hukum Masih Lemah

BULUKUMBA, KUMANIKA.com– Penegakan tindak pidana korupsi di Kabupaten Bulukumba masih terbilang lemah. Hal itu menarik rasa prihatin dari Ikatan Mahasiswa dan Pemuda Pemerhati Hukum (Imperium).
Salah satu kasus korupsi yang dianggap sangat lemah dalam penanganan yakni, korupsi pengadaan kapal 30GT dan pengadaan alat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Ketua Imperium, Rahmansyah Fikriadin, menilai jika upaya yang dilakukan Polres Bulukumba dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bulukumba masih sangat lemah sehingga penanganan setiap kasus terbilang lamban.
“Kami mendesak Polres Bulukumba dan Kejaksaan Negeri untuk tidak main-main dalam penanganan kasus korupsi serta tidak memberi ruang kepada koruptor sebagai bentuk komitmen dalam memerangi tindak pidana korupsi di Negara ini,” tegasnya.
Fikri sapaannya menyatakan bahwa dengan lemahnya upaya aparat penegakan hukum terhadap kasus korupsi membuat masyarakat mempertanyakan integritas aparat penegak hukum.
“Dengan maraknya kasus korupsi yang terjadi di Kabupaten Bulukumba, masyarakat bisa menilai bahwa upaya pencegahan oleh aparat penegakan hukum terhadap terjadinya tindak pidana korupsi dari setiap sektor pembangunan masih sangat lemah,” katanya.
Ia menegaskan akan mengawal dan mengikuti perkembangan penanganan kasus ini sampai benar-benar tuntas.”Kami pastikan akan mengawal kasus ini sampai tuntas,” tegasnya.
Diketahui, korupsi pengadaan kapal 30GT saat ini ditangani Kejari Bulukumba dan telah menetapkan dau orang tersangka. Dimana satu tersangka lainnya merupakan anggota DPRD Bulukumba dan satu tersangka lainnya berstatus DPO.
Sedangkan korupsi TIK saat ini masih mengendap dimeja penyidik kepolisian. Dimana tersangka yang ditetapkan juga terdaftar sebagai DPO.
Reporter: SAU