Meski Diakui Negara, Partai Mahasiswa Indonesia tetap Dianggap Siluman

KUMANIKA.com– Terkait pembentukan Partai Mahasiswa Indonesia, di bawah kepemimpinan Eko Pratama, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara kubu Dimas Prayoga mengecam dan menyayangkan hal tersebut.
Menurut Ridho Alamsyah, Skeretaris Pusat BEM Nusantara dari kubu Dimas Prayoga, tindakan tersebut merupakan pengklaiman yang sangat merugikan bagi seluruh Mahasiswa Indonesia.
Tak hanya itu, Ridho juga mengatakan jika Partai Mahasiswa Indonesia yang disahkan Kementerian Hukum dan HAM, sejak awal tahun tersebut, merupakan partai siluman. Bahkan proses terpilihnya Eko Pratama sebagai Ketua Umum pun patut dipertanyakan.
“Sebab ini partai siluman yang tiba-tiba muncul menggunakan nama Mahasiswa, yang tidak jelas asal usulnya, dan entah kapan pelaksanaan kongresnya sehingga saudara Eko Pratama disepakati menjadi ketua umum Partai Mahasiswa Indonesia,” ujar Ridho.
Tak hanya soal kongres, sambung Ridho, sosialiasai ataupun konsolidasi nasional dalam pembentukan Partai Mahasiswa Indonesia itu tidak pernah ada. Ia kemudian menilai, kehadiran partai tersebut merupakan upaya pembungkaman yang terstuktur, oleh sebab itu kelompok mahasiswa lain seharusnya angkat suara.
“Ini adalah upaya penggembosan serta pembungkaman yang sangat terstruktur terhadap suara kritis Mahasiswa. Kelompok mahasiswa yang lain, seperti BEM dan Kelompok Cipayung yang juga terbentuk dari elemen mahasiswa, harusnya juga angkat suara. Karena secara tidak langsung mereka juga terklaim dengan adanya Partai ini,” papar Ridho.
Sebelumnya, Eko Pratama yang merupakan Koordinator Pusat BEM Nusantara sempat bertemu dengan Wiranto. Mengenai hal tersebut, Ridho mengaku tidak tahu soal ada tidaknya hubungan antara terbentuknya Partai Mahasiswa Indonesia.
“Saya juga kurang tahu pasti apakah ada kaitan Pak Wiranto di dalam pembentukan partai ini. Tapi kami menduga ada donatur besar yang ingin memecah gerakan mahasiswa di balik lahirnya Partai Mahasiswa Indonesia,” tuturnya.
Meski demikian, Ridho memastikan Partai Mahasiswa Indonesia tidak merepresentasikan seluruh mahasiswa Indonesia. Sebab menurutnya, mahasiswa selalu menjadi pengontrol kebijakan pemerintah. Ia sekaligus menegaskan jika BEM Nusantara sama sekali tidak memiliki keterlibatan dalam partai tersebut.
Sebelumnya, dalam surat Penyampaian Data Partai Politik yang Telah Berbadan Hukum dari Kemenkumham, tercantum Partai Mahasiswa Indonesia, yang berarti keberadaannya diakui negara, dengan Nomor Keputusan Menteri Hukum dan HAM untuk Partai Mahasiswa Indonesia, yakni M.HH-6.AH.11.01 TAHUN 2022 Tanggal 21 Januari 2022.
Selain itu, Partai Mahasiswa Indonesia yang dipimpin Eko Pratama merupakan Koordinator Pusat BEM Nusantara. Setelah menemui Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto pada 8 April lalu, mereka kemudian memilih tidak ikut turun ke jalan pada demonstrasi 11 April bersama BEM SI.