Kilas Balik Pandemi Covid-19 Terhadap Pariwisata Bulukumba

BULUKUMBA, KUMANIKA.com– COVID-19 (coronavirus disease 2019) telah hadir di Indonesia selama setahun belakangan. Dampaknya terasa hingga ke sisi ekonomi, di mana hingga kini kondisinya juga belum pulih total.
Pariwisata merupakan sektor yang paling terdampak dari Pandemi Covid-19, seperti bisnis perhotelan, usaha perjalanan wisata, restoran atau rumah makan, dan usaha pariwisata lainnya.
Seperti halnya di Kabupaten Bulukumba, pariwisata adalah salah satu sektor unggulan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melakukan berbagai upaya dalam penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19.
Masa Penutupan Pariwisata Bulukumba
Salah satu upaya mencegah penyebaran virus corona, Pemkab Bulukumba menutup objek wisata khusus bagi wisatawan. Aturan penutupan berlaku setelah Forkopimda Pemkab Bulukumba melakukan rapat koordinasi penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19.
Kegiatan penutupan aktivitas wisata berlangsung pada bulan Maret hingga Juni tahun 2020. Hal itu dikarenakan Covid-19 tergolong mudah menular, khususnya melalui interaksi yang dekat antar orang ke orang.
Pada masa penutupan ini, berbagai fasilitas wisata pun mengurangi layanan, merumahkan karyawan, hingga ada yang memutuskan menutup usaha untuk sementara.
Masa New Normal Pariwisata Bulukumba
Tidak bisa dipungkiri situasi pandemi sangat berdampak pada kehidupan masyarakat Bulukumba, khususnya bagi yang bermata pencarian utama dari aktivitas wisata. Sebab itulah, pemerintah berusaha mencari alternatif dengan melakukan pembukaan kembali destinasi wisata dengan pola hidup new normal dan tetap berpedoman pada protokol kesehatan Covid-19.
“Penutupan destinasi Kawasan Tanjung Bira atau boleh dikata seluruh destinasi wisata di Bulukumba memberikan dampak yang luar biasa bagi para pelaku usaha pariwisata, desakan dan berbagai pertimbangan akhirnya diputuskan untuk membuka kembali objek-objek wisata di Bulukumba,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Bulukumba, Muh. Ali Saleng.
Menunggu Vaksin Pelaku Usaha Pariwisata Bulukumba
Dikutip dari Kemenparekraf.go.id, bahwa vaksinasi Covid-19 bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) dimulai. Langkah vaksinasi Parekraf merupakan realisasi dari bentuk gerak cepat dan gerak bersama pemerintah dalam upaya pemulihan sektor Parekraf akibat pandemi Covid-19.
Bali dipilih sebagai titik awal vaksinasi bagi pelaku Parekraf. Salah satu alasan Bali dipilih sebagai sasaran prioritas vaksinasi karena memegang peranan signifikan dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Berbagai upaya yang telah dilakukan diharapkan dapat mengatasi dan menghentikan pandemi yang disebabkan oleh virus corona jenis SARS Cov-2 di Indonesia.
Reporter: Devi