Kembangkan Kuliner Khas Bira, Inovasi Usaha Pariwisata Dimasa Pandemi

BULUKUMBA, KUMANIKA.com– Masa Pandemi sangat berdampak pada semua sektor termasuk industri pariwisata. Oleh sebab itu, saat semua sektor lain masih relatif bisa beroperasi walaupun tidak optimal seperti biasanya, sektor pariwisata sudah harus mulai memikirkan perencanaan inovasi.
Kepala Seksi Pengendalian Usaha Sarana dan Jasa Pariwisata, Dinas Pariwisata Bulukumba, Idiawaty, menuturkan dampak Pandemi sangat signifikan terhadap usaha pariwisata, namun tetap menggeliat seiring berjalannya waktu.
“Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat signifikan pada sektor pariwisata khususnya bagi para pelaku usaha di kawasan bira. Pada awal pandemi, saat penutupan obyek wisata secara otomatis usaha pariwisata khususnya pedagang juga mengalami hambatan dalam membuka usahanya, akan tetapi seiring dengan pembukaan kembali, usaha pariwisata sudah mulai menggeliat,” ucapnya.
Idiawaty melanjutkan, untuk usaha kuliner khas Bira, para pedagang sudah mulai meningkatkan kualitas dan kuantitasnya baik dalam bentuk kemasan/packaging maupun varian rasa kuliner. Di Kawasan Tanjung Bira kita bisa dapatkan kuliner khas seperti kue uhu-uhu, jagung marning hingga kerupuk melinjo.
Sejalan dengan itu, Inovasi usaha kuliner sementara dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Bira.
“Awal inovasi ini dilakukan karena keluarga dari luar kota tidak bisa ke bira, jadi tidak banyak yang beli Uhu-uhu ataupun juga untuk dijadikan oleh-oleh, apalagi kawasan Pantai Bira sempat ditutup, jadi tidak ada pengunjung yang beli” kata Pengawas Bumdes Bira, Ryan Junardi.
Ryan menambahkan, Bumdes Bira sebagai jembatan untuk memberdayakan masyarakat agar produk kue Uhu-uhu bisa dijual di Kawasan Pantai Tanjung Bira juga bisa dijual melalui pengiriman.
Inovasi yang dilakukan mulai dari kemasan hingga rasa. Pengemasan dari box dan pouch yang lebih tahan lama dan desain yang lebih kekinian.
Dari segi rasa, Ryan mengatakan untuk sementara masih rasa original dan palm sugar. Setelah kemasan baru datang kira-kira satu minggu kedepan, ada banyak varian rasa yaitu green tea, thai tea, vanilla dan coklat.
“Secara tekhnis, produksi Uhu-uhu kita beli dari masyarakat, pengemasan adalah bagian Bumdes Bira,” tutup Ryan.
Reporter: Devi