Insentif Penanganan Covid-19 Dikeluhkan, DPRD akan Koordinasi Kemenkes

BULUKUMBA, KUMANIKA.com– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba mengunjungi Rumah Sakit Sultan Dg Raja (HSDR). Hal ini di lakukan untuk mempertemukan tenaga kesehatan yang selama ini telah berjuang melakukan penanganan dan perawatan pasien covid. Selasa (6/4/2021) lalu.
Pertemuan Tim Pansus Covid-19 DPRD Bulukumba dan nakes RSUD HASDR di laksanakan di Aula lantai dua RSUD HASDR yang di fasilitsi oleh PLT Direktur. Tim Pansus Covid-19 DPRD yang Hadir yakni, Andi Soraya Widyasari, Abd Hakim dan Juandy Tandean.
Andi Soraya Widyasari yang merupakan Wakil Ketua Pansus DPRD Bulukumba menyampaikan bahwa kehadiran tim Pansus merupakan langkah untuk sharing, dan bukan ajang untuk saling mencari kesalahan.
“Kita hadir disini selain untuk bersilaturahmi juga ini merupakan ajang untuk sharing”, ucap ASW sapaan karib Andi Soraya.
Dalam kesempatan itu, ASW juga berharap dalam pertemuan tersebut dapat menghasilkan solusi yang terbaik dan haknya dapat tertunaikan.
“Demi hak teman-teman nakes, saya siap perjuangkan sampai ke Kementrian kesehatan untuk mendampingi dinkes Bulukumba”, tegas ASW.
Sementara Politisi Partai Gerindra, Abd Hakim, yang juga menjadi anggota Pansus Covid-19 DPRD Bulukumba, sangat menyesalkan keterlambatan insentif nakes yang telah berjuang merawat pasien di Rumah Sakit Sultan Dg Raja.
“Saat ini sudah masuk bulan April 2021 sementara hak hak nakes dan tenaga medis baru menerima insentif sampai bulan Maret 2020,” ucapnya.
Hakim juga mengatakan jika harusnya dari awal atau menjelang akhir tahun 2020 lalu semua insentif tenaga kesehatan sudah terbayarkan. Kalaupun ada kendala segera di koordinasikan dengan baik kepada pihak pihak terkait.
“Harusnya harus segera di bayarkan ini insentifnya tenaga kesehatan, jangan lagi saling lempar tanggung jawab dengan alasan anggaran yang digunakan itu sebagian dikelola oleh Dinas Kesehatan,” tegasnya.
Hakim juga menyampaikan jika akan kembali melakukan pertemuan dengan pihak Rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait pembayaran insentif tenaga kesehatan ini.
“Insya Allah masih akan dilakukan pertemuan lanjutan terkait hal ini, kami ingin semuanya cepat kelar,” Ucapnya
Sementara Juandy Tandean yang juga turut hadir dalam pertemuan tersebut turut meminta para nakes yang memiliki keluhan agar bisa disampaikan di forum ini
“Ini ruang untuk berdiskusi, jadi buat teman-teman nakes yang memiliki unek-unek silahkan sampaikan langsung”, jelas Juandy
Salah satu perwakilan nakes, Parman yang ambil kesempatan menyampaikan unek-uneknya terkait tidak cairnya insentif nakes yang menangani pasien covid-19, serta jumlah insentif para tenaga kesehatan yang harusnya diterima sebanyak Rp7,5 juta perbulannya namun yang diterimanya kurang dari nominal tersebut.
Reporter: IKM