Harapan Pembuat Kapal Pinisi Peringati HUT Bulukumba ke-61

BULUKUMBA, KUMANIKA.com– Kapal Pinisi merupakan lambang kabupaten Bulukumba. Ditetapkan oleh UNESCO bahwa seni pembuatan kapal pinisi dari Sulawesi Selatan terpilih sebagai Warisan Budaya Takbenda.
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Bulukumba yang jatuh pada 4 Februari 2021 tidak lepas dari perkembangan kapal Pinisi hingga kini.
Salah satu pembuat kapal Pinisi, H. Abdul Wahab berharap pemerintah dapat menjembatangi pusat-pusat kayu dipermudahkan masuk ke Bulukumba.
“Kita harapkan pemerintah kabupaten Bulukumba dapat menjembatangi dimana pusat-pusat kayu itu dipermudahkan masuk ke daerah industri kapal Pinisi di sini (kecamatan Bontobahari),” bebernya saat ditemui di desa Ara. Kamis (4/2/2021)
Lanjut Wahab, kita juga bisa melakukan gerakan pembibitan pohon seperti di kendari, agar pembuatan atau industri kapal Pinisi tetap ada hingga ke generasi penerus nantinya.
Saat penetapan Pinisi sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO di pulau Jeju, Korea Selatan, Sekretariat ICH UNESCO menggarisbawahi tentang perlunya Indonesia membuat program untuk tetap menjaga ketersediaan bahan baku bagi keberlanjutan teknologi tradisional pembuatan Pinisi yang diwujudkan dalam bentuk perahu yang berbahan baku utama kayu.
Sementara itu, pekerja kapal Pinisi asal Ara, Arianto berharap upah pekerja kapal Pinisi bisa dinaikkan.
“Semoga pinisi semakin banyak dibuat di Bontobahari supaya pekerja kapal bisa sejahtera dan upah pekerja harus dinaikkan dari Rp. 180.000 perhari menjadi Rp. 200.000 perhari,” tuturnya.
Reporter: Devi