Dewan Pendidikan Diharapkan Jadi Media Kontrol Pemerintah Tanpa Berharap Bantuan

BULUKUMBA, KUMANIKA.com– Dewan Pendidikan Bulukumba diketahui sebagai organisasi masyarakat yang berkomitmen dan loyalitas serta peduli terhadap peningkatan kualitas pendidikan di daerah.
Beberapa waktu lalu Dewan Pendidikan melakukan audence dengan Bupati Bulukumba dan berharap mendapatkan support legalitas dan sekretariat.
Hal tersebut mendapat tanggapan dari salah satu putra Bulukumba, Hasbi Aswar. Ia mengatakan jika kemunculan komunitas atau organisasi masyarakat sangat di perlukan untuk mengontrol pemerintah dalam isu-isu tertentu agar pelayanan pemerintah terhadap masyarakat lebih maksimal.
“Tapi baiknya, organisasi masyarakat itu independen secara finansial dari pemerintah, biar tidak ada konflik kepentingan didalamnya kemudian hari,” katanya.
Hasbi yang juga Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogjakarta ini mengatakan jika boleh saja lembaga pendidikan yang berbasis organisasi kemasyrakatan ini mendapat support dari pemerintah tapi tetap independent.
“Tidak apa-apa yang penting bisa menjaga kemandirian sikap. Jangan seperti banyak ornop lain yang bikin orang untuk memeras pemerintah,” katanya melalui pesan whatsapp.
Dosen Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII ini menambahkan bahwa dimasa pandemi saat ini beban pendidikan menjadi lebih berat salah satunya terhadap para murid di sekolah.
“Belajar daring membuat beban pendidikan bagi para murid dan orang tuanya menjadi bertambah. mereka harus menyediakan smartphone decaprime atau laptop dan internet. ini berdampak khususnya bagi para keluarga miskin,” terangnya.
Hasbi juga menyampaikan jika berdirinya dewan pendidikan di Kabupaten Bulukumba ini bisa menyorot kebutuhan mendesak belajar di masa pandemi ini.
“Dewan pendidikan harus mengupayakan dan mendorong pemerintah untuk memastikan kebutuhan dasar peserta didik dan bantuan pemerintah terhadap mereka dalam hal infrastruktur belajar online bisa terpenuhi dengan maksimal,” ujarnya.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia sudah pernah menyampaikan bahwa salah satu problem pendidikan di masa pandemi ini membuat naiknya angka putus sekolah di kalangan masyarakat kurang mampu.
“Di Bulukumba, potensi ini juga sangat mungkin terjadi atau mungkin sudah terjadi,” tutupnya.
Reporter: IKM