Dapat Apresiasi Komisi B, Daud: Support yang Akan Lebih Meningkatkan Kinerja

BULUKUMBA, KUMANIKA.com– Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bulukumba sebagai pengelola retribusi menara telekomunikasi mampu meraih Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang maksimal.
Sebagai pengelola retribusi menara telekomunikasi, Diskominfo mampu meraup PAD hingga Rp359 juta dari target ditahun 2020 yakni sebesar Rp340 juta.
Capain tersebutpun mendapat apresiasi dari Komisi B DPRD Bulukumba. Dimana keberadaan 145 menara mampu dimaksimalkan dengan mencapai 105 persen pendapatan ditahun 2020.
Kepala Dinas Kominfo Bulukumba, Daud Kahal, yang dikonfirmasi Kumanika.com, mengaku jika capaian yang didapatkan Diskominfo merupakan support dari semua pihak, khususnya Komisi B DPRD Bulukumba.
“Ini adalah support yang akan lebih meningkatkan kinerja Diskominfo. Sesungguhnya Diskominfo di tahun 2020 telah memproyeksikan kenaikan PAD yang lebih besar. Hanya saja regulasi yang ada masih harus dimaksimalkan sebagai penunjang,” terangya, Kamis (21/1/2021).
Pertauran Daerah (Perda) tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi menurut Daud harus dirubah agar lebih meningkatkan target capaian PAD. Dimana perubahan tersebut telah diajukan ke Bagian Hukum Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba.
“Kami sudah mengajukan usulan perubahan perda dalam Propemperda dan di bagian hukum November 2020 lalu. Tapi belum terealisasi dan akan terus kita upayakan agar capaian PAD Diskominfo bisa lebih ditingkatkan,” ujarnya.
Diskominfo menurut mantan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Bulukumba ini menjelaskan perubahan Perda Menara Telekomunikasi merupakan hal yang harus dilakukan. Dimana beberapa daerah sebagai pembanding mampu meraup PAD yang cukup tinggi dengan dukungan Perda yang lebih baik.
“Beberapa daerah sebagai pembanding yang menerapkan Perda Menara Telekomuikasi menunjukkan pendapatan daerah yang signifikan untuk Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi. Kami juga manargetkan hal serupa,” pungkasnya.
Daud menambahkan jika untuk Kabupaten Bulukumba sendiri baru berada 60 persen wilayah yang terjangkau jaringan selular. Area blankspot yang masih luas menurutnya harus segera diatasi.
“Kita butuh skitar 200an lagi Base Transceiver Station (BTS) untuk mengendalikan area blankspot. Karenanya kami memberi kemudahan dan support bagi perusahaan penyedia menara telekomunikasi untuk berinvestasi di Bulukumba,” pungkasnya.
Reporter: Ihsan Makkaraja