Argentina-Jerman Kalah Dilaga Pembuka, Pelatih Brasil Berdoa di Mesjid

Doha, Kumanika.com– Dua tim raksasa dunia, Argentina dan Jerman harus menelan kekalahan dilaga pembuka fase grup Piala Dunia Qatar 2022. Argentina ditekuk Arab Saudi 2-1 dan Jerman dikalahkan Jepang dengan skor akhir 1-2.

Difase Grup G, Brasil akan mengawali pertandingan menghadapi Serbia. Pelatih timnas Brasil, Tite kedapatan mengunjungi sebuah masjid untuk memanjatkan doa jelang laga anak-anak asuhnya menghadapi Serbia.

Pemilik nama lengkap Adenor Leonardo Bacchi itu mengunjungi sebuah masjid di Kota Doha, dekat Grand Hamad Stadium usai memimpin sesi latihan ringan Neymar cs.

Tite mengunjungi masjid hari ini. Pelatih sering mengunjungi tempat-tempat keagamaan untuk berdoa,” tulis kabar Timnas Brasil melalui akun Twitter resminya, Rabu (23/11).

Sejumlah kabar menyebutkan aksi Tite itu memang kerap dilakukannya saat membawa anak-anak asuhnya menghadapi sejumlah pertandingan internasional di manapun.

Di tempat peribadatan manapun, Tite menyempatkan diri untuk merenung, meditasi, dan memanjatkan doa.

Di Qatar, sepulang dari Masjid, Tite langsung kembali ke markas latihan timnas Brasil sekaligus penginapan di Westin Hotel, Kota Doha.

Brasil datang dengan status tim peringkat satu dunia. Raksasa Amerika Latin itu menjadi salah satu negara yang difavoritkan keluar sebagai juara Piala Dunia 2022.

Perjalanan mewujudkan itu tidak mudah dan tim ‘Samba’ harus melewati hadangan sang kuda hitam Serbia lebih dulu.

Tite mewanti-wanti anak asuhnya untuk tampil hati-hati dan tidak menganggap remeh lawan manapun.

“Mereka semua di sini adalah tim nasional. Tidak ada yang lebih besar atau lebih kecil,” ujar Tite.

Brasil membawa pemain-pemain terbaiknya ke Qatar. Sederet bintang di klub-klub papan atas di benua Eropa seperti Neymar Junior, Vinicius Junior, Casemiro, Thiago Silva, Marquinhos, hingga Alisson diboyong ke Piala Dunia 2022.

Melimpahnya stok penyerang berkualitas membuat Brasil bisa leluasa memainkan strategi menyerang dan penguasaan bola sepanjang laga.

Para pemain Brasil sejak awal menegaskan bahwa timnya lahir dengan DNA menyerang.